Pembuat sisir bisa memahami jika hasil penjualan tersebut tidak akan terlalu banyak, dia hanya berharap dalam satu minggu bisa terjual masing-masing sepuluh sisir.
Selang satu minggu kemudian, kedua karyawan tersebut melaporkan hasil penjualan mereka kepada pembuat sisir tersebut, dengan hasil ;
- Karyawan A, hanya berhasil menjual 2 buah sisir rambut.
- Karyawan B, berhasil menjual 100 sisir.
Pembuat sisir kaget dan gembira bukan main. Dia terheran-heran bagaimana bisa karyawan B menjual begitu banyak sisir rambut bahkan mencapai sepuluh kali lipat dari target yg diberikan.
Singkat cerita, ternyata karyawan B bernegosiasi dengan para biksu untuk menjadikannya sisir rambut tersebut sebagai souvenir bagi pengunjung kuil, dan bahkan kelebihan dari sisa uang penjualannya dijadikan kas pemasukan bagi kuil tersebut.
Hikmah dibalik cerita :
- Pasti selalu ada cara lain untuk mencapai tujuan/target.
- Dengan memberikan nilai tambah kreatifitas pada suatu produk, maka produk tersebut bisa dipasarkan disuatu daerah dimana pada awalnya kita memperkirakan tidak akan ada penjualan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar